Proseleb.com – Tayangan di televisi swasta seringkali membawa dampak terhadap tingkah laku enonton, apalagi jika penonton tersebut adalah anak-anak yang tidak tahu apakah lakon yang dipertontonkan ditelevisi tersbut adalah rekayasa atau tidak. Meskipun seringkali televisi menamahkan teks bahwa alat yang digunakan bukan dari barang yang berbahaya, belum tentu anak-anak mengerti makna tulisan tersebut.
Dampak dari ulah para pelawak ditelevisi yang saling melempar tepung ke wajah tersebut kini dianggap sebagai hal yang bisa menimbulkan tawa. Tak tanggung-tanggung disebuah televisi yang memakaikan kostum berwarna gelap pada karyawannya, tak jarang staff yang bekerja distasiun televisi tersbut terlibat dalam perang tepung itu.
Dampak dari kelakuan para artis tersebut kini sudah hampir merenggut korban. Sebuah laporan yang diterima oleh KPI Lampung. Wakil Ketua Komisi Penyiaran (KPI), Idy Muzayyad, mengaku mendapat laporan dari orangtua di Lampung yang meminta agar KPI menegur aksi lempar tepung di televisi karena ditiru anak sang pelapor. Dalam laporannya, orangtua tersebut menceritakan anaknya nyaris buta, lantaran adegan tersebut ditiru anak-anak dengan menggunakan pasir.
Laporan dari Lampung itu seolah menyentakkan KPI, karena korbannya adalah anak-anak dan karena kebodohan tim kreatif televisi mereka nyaris menjadi buta. Idi Muzayyad menilai adegan melempar tepung di sejumlah televisi yang menjadi bahan lelucon, tidaklah mendidik, bahkan berbahaya.
“Meskipun sudah ditulis ‘adegan jangan ditiru’. Tapi pemirsa hanya melihat adegan tersebut,” kata Idy Kamis (17/10).
“Itu Berbahaya” tegasnya serius
Pelaporan lain yang diterima KPI adalah laporan menyangkut adegan kekerasan. Contohnya, pukul-pukulan dengan menggunakan stereofoam yang dibentuk menyerupai alat pemukul. Meskipun adegan tersebut bersifat candaan, tetapi seringkali berlebihan dan sebenarnya hal itu tidak diperbolehkan.
Oleh karena itu KPI memanggil sejumlah pemimpin program televisi untuk membahas laporan-laporan dari masyarakat yang masuk ke KPI dan berharap agar laporan masyarakat tersebut dapat ditindak lanjuti pihak program televisi dengan membuat tayangan yang lebih edukatif dan konstruktif. (azy)
berita terkait http://www.proseleb.com/2013/10/televisi-monster-diruang-pribadi-kita.html
berita terkait lainnya http://www.proseleb.com/2013/10/televisi-monster-diruang-pribadi-kita-ii.html
0 komentar:
Posting Komentar