Proseleb.com – Keringat menetes di kepala seorang pegawai berseragam biru muda itu, ia tak mengelapnya meskipun rambut pendeknya basah oleh keringat yang keluar dari pori-pori kepalanya. Ditangannya tergenggam Blacberry tipe Gemini berchasing putih, pegawai swasta yang belakangan diketahui namanya Ronny itu terus asik memencet tombol gadgetnya membuka email atau mungkin chatting dengan temannya.
Beda lagi dengan Dita seorang mahasiswi kuliah disebuah universitas di Tebet, dengan menggendong tas ransel didepan untuk melindungi dada bagian depannya dari keisengan penumpang lain, ia tampak pasrah dengan jepitan dikiri dan kanan yang justru membuatnya tak perlu berpegangan pada apapun.
Itulah sedikit cerita tentang realita Commuter Line atau KRL Jabodetabek, sesak, panas, dan terkadang berbau aneh. Akan tetapi fenomena ini adalah keseharian yang memang harus dialami masyarakat commute yang bekerja di Jakarta, namun menetap diluar Jakarta, seperti Bogor, Bojong, Depok atau mungkin Tangerang dan Bekasi.
Ronny menuturkan bahwa dia terbantu dengan kereta api, akan tetapi sebenarnya dirinya rindu akan kelayakan sesuai denganharga karcis yang dibayarkan pada pengelola “ yaa gimana lagi mas, saya kan turun di Citayam, kerja di Cikini, jadi tiap padi dan sore harus berangkat pake kereta, kalo pake bus pasti terlambat, pake motor kejauhan jadi pasrah aja dari pada telat trus di kasih SP-1 (Surat Peringatan-red),”
Sementara komentar Dita yang pernah jalan-jalan ke luar negeri beda lagi “seharusnya dengan penumpang se-rame ini terutama pada jam kerja dan jam pulang kerja PT. KAI memakai kereta bertingkat seperti di Eropa, jadi kapasitas angkutnya juga lebih banyak, tapi mungkin perbaikan rel harus dilakukan terlebih dahulu kali yaa,”tuturnya agak pesimis.
Tersiar kabar minggu lalu seorang bule wanita asal Inggris sempat pingsan dalam KRL kabarnya dia tak kuat kepanasan, ya maklum saja, panas didalam KRL bukan karena matahari, tetapi pengap sesak karena AC tak memadaitau mungkin mati karena padatnya penumpang. Soal penularan penyakit? Jangan tanya, jarak kita dengan penumpang lain sangat dekat dan siapkan mental dan fisik sebelum naik KRL Jabodetabek...... (fay)
0 komentar:
Posting Komentar